Powered By Blogger

Rabu, 07 Juli 2010

“Aku”

Wahai aku yang menyembah “AKU”,
Tidakkah engkau malu telah menyebut dirimu “AKU”?
Lihatlah betapa bodohnya dirimu
Keangkuhanmu menunjukkan kebodohanmu

Wahai aku yang memberkati “AKU”,
Engkau laksana anak durhaka pada orangtuamu
Karena menganggap dirimu sehakikat dengan SANG PENCIPTA
Banyaknya milenium yang kaulewati, tak menghapus kebodohanmu

Wahai aku yang menganggap “AKU” bijak,
Engkau merasa bijak, padahal tetaplah bodoh
Engkau masih tertipu dengan ia yang meliukkan perutnya di atas tanah
Sekarang pun engkau tertipu, dan tertipu lagi olehnya

Wahai “AKU”yang tertipu oleh malaikat jatuh,
Tipuan terbesarnya adalah sembunyi darimu
Membuatmu menganggapnya tidak ada
Membuatmu menganggap Sang Pencipta juga sirna

Wahai “AKU” yang angkuh,
Engkau menganggap KEBENARAN ada di dalam dirimu
Padahal kau tak lebih dari debu tanah tiada arti
Tetapi DIA telah mengangkatmu, sayangnya kembali kau tak berbudi

Wahai “AKU” yang berasal dari debu tanah,
Kapankah kau berbalik dari kedurhakaanmu?
Semua utusan-Nya kau tolak, bahkan kau tertawakan
Tidak kau tertawakan, tetapi kau hiraukan

Wahai “AKU” yang dikasihi oleh DIA,
Berbaliklah dari langkah yang kau anggap bijak
Karena pengejaran hikmat adalah sia-sia
Tetapi takut akan DIA adalah permulaan pengetahuan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar